Ketika mahasiswa lain menikmati hidup mereka dengan menyibukkan diri di
berbagai tugas, organisasi, ukm atau kepanitiaan acara di kampus.
Ketika mahasiswa lain menikmati hidup mereka dengan rapat sana sini,
membuat rencana ini dan itu.
Kemudian saya sadar, bahwa saya sudah bisa memilih jalan cerita hidup saya sendiri.
Bukan lagi anak SMA yang kemana-mana ikut temennya.
Bukan lagi anak SMA yang kalau nggak begitu, nggak ada temennya.
Ketika semua orang mulai berandai-andai seperti apa saya 2-5 tahun kedepan.
Bekerja sebagai status pegawai, pergi pagi pulang sore, begitu terus rutinitasnya.
Saya melihatnya tidak begitu. Bukan berarti saya tidak tahu mau kemana hidup saya nantinya. Akan seperti apa ending ceritanya.
Yang saya tahu, saya nggak suka sama apa yang kebanyakan mahasiswa disekitar saya lakukan.
Sejujurnya saya tidak suka akan rutinitas, impian saya bukan punya gaji, tetapi, bekerja di rumah ongkang-ongkang kaki, yang bisa menggaji banyak orang dan mempunyai waktu luang untuk berbagi manfaat kepada orang lain. Apalagi saya juga wanita mau setinggi apapun pekerjaan dan jabatan, pengabdian yang paling mulia yaitu sebagai ibu yang cerdas yang mendidik generasi cerdas.
Memang benar kata orang, usia 20 tahun itu tentang proses pencarian. Mumpung saya masih muda, manfaatkan kesempatan yang datang, melatih passion saya. Yang bukan hanya sekedar passion, tapi passion yang menghasilkan. Bukannya kalau pekerjaan yang enak adalah hobi dan passion yang dibayar? That's it!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar